Langkah Pertama Bagaimana Memulai Main Saham atau Investasi Saham

Bagaimana memulai, step pertama adalah ikut sekolah pasar modal atau SPM (secara online) di https://sekolahpasarmodal.idx.co.id/ Kelas resmi (durasi 10 hari) yang diadakan oleh IDX (Indonesia Stock Exchange), biayanya hanya Rp. 100.000. Kesalahan saya adalah skip langkah ini, akibatnya saat memulai trading sampai salah strategi menentukan harga beli, kesalahan newbie yang mestinya bisa dihindari jika saya meluangkan waktu untuk belajar dahulu.

That’s it.. di SPM itu semua dasar investasi saham diajarkan, mulai dari membuka akun di perusahaan sekuritas (dipandu oleh perusahaan sekuritas yang bisa kita pilih), sampai ke pembelian saham perdana. Setelah memahami dasar-dasarnya, mungkin kita akan berhenti menggunakan istilah bermain saham, karena investasi saham ini bukan permainan, ini serius dan ada ilmunya dan bisa dipelajari semua orang asal ada kemauan.

Tips dan Trik Microsoft Word

Menulis jurnal dan disertasi dengan format yang baku membuat saya belajar (lagi) dalam bekerja dengan produk Microsoft Office, terutama Word (MS Word). Beruntung banyak sekali artikel bahkan video step-by-step yang dapat dengan mudah dicari secara online. Pada saat penulisan ini, saya menggunakan Microsoft Word 2019, namun semua referensi di bawah ini masih relevan. Berikut beberapa yang cukup membantu:

  1. Mengatur format kolom yang berbeda dalam halaman yang sama, videonya (Youtube) di Apply Columns to a Portion of a Document
  2. Menampilkan skala penggaris (ruler), amat berguna untuk mengatur lebar tabel secara manual. Di MS Word masuk menu “View”, lalu centang “Ruler”

Kesalahan Umum Penulisan Bahasa Indonesia

Lama menjadi dosen dan membimbing mahasiswa, tidak otomatis menjadikan saya peka terhadap tata cara penulisan dalam Bahasa Indonesia. Berikut beberapa kesalahan yang secara pribadi saya sering lakukan, menulis dengan baik dan benar adalah salah satu indikator tingkat intelektual seseorang, jadi tidak ada salah nya salahnya kita sama-sama belajar, yuks..

  • Awalan ‘di’, di sambung disambung atau di pisah dipisah?

Dipisah jika menunjukkan tempat atau arah. Misal, “di rumah” (benar) bukan “dirumah” (salah). Contoh lain, “di luar”, “di dalam”, “di Jakarta”, “di mana”, “di sekolah”, “di selatan”, “di balik pagar”, “di kamar”, “di sini”, “di bawah”, “di awal”, “di kampus”, “di hati”, “di wajah”, “di bidang” dan lain-lain.

Jika tidak mengacu pada tempat atau arah maka awalan ‘di’, dituliskan tersambung. Misal, “dimakan” (benar), bukan di makan (salah). Contoh lain, “dikunci”, “dipukul”, “dibayar”, “dijual”, “diperbaiki”, “diadaptasi”, “diperhatikan”, “ditunggu”, “dibaca”, “ditutup”, “ditipu”, “dilepas”, “diwarnai”, dan lain-lain.

Namun ada beberapa yang rancu, tetap dua prinsip di atas berlaku, ‘di” dipisahkan jika menunjukkan tempat, jika tidak maka disambung. Misal, “dipenjara” (bentuk kata kerja pasif dari “memenjarakan”) dan “di penjara” (lokasi), dua-dua nya bisa benar dengan konteks kalimat, “Fulan dipenjara karena tertangkap tangan membawa narkoba” dan “Istri Fulan membawakan beberapa pakaian ganti untuk nya di penjara.

Contoh lain: “Dibalik” (kata kerja pasif dari “membalik”) dan “di balik” (di bagian sebaliknya), “diserang” (kata kerja pasif dari “menyerang”) dan “di Serang” (wilayah Serang, Jawa Barat), dan lain-lain.

  • Analisis atau Analisa?

Menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI), kata dengan sufiks atau akhiran -sis (dalam bahasa Inggris) diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -sis, dan bukan -sa. Analisis adalah istilah yang tepat untuk menyerap kata analysis. Sehingga yang benar adalah ‘analisis’.

  • Metode atau Metoda?

Menurut KBBI, yang benar adalah ‘metode’. Penulisan lain yang benar adalah ‘metodologi’. Jadi tidak ada ‘metoda’ atau ‘metodelogi’, salah.

  • Kata ganti ‘nya’ disambung atau dipisah?

Kata ganti ‘nya’ ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, misal: “Wira mengambil uangnya di bank”, “Seluas-luasnya mata memandang”.  Jika kata sebelumnya adalah singkatan, misalnya KTP, maka digunakan tanda hubung, contoh: “Ia meninggalkan meninggalkan KTP-nya di pos satpam”, “STNK-nya ditahan oleh polisi lalu lintas”.